Tata Cara lengkap Sukses Budidaya Kopi Arabika
Ngopi itu seni, teman-teman! Kopi arabika, jenis kopi pertama yang ditanam dan masih jadi favorit sampai sekarang. Nih, budidayanya bikin hati-hati biar kopi yang dihasilkan memuaskan.
Indonesia punya kebun kopi arabika yang oke banget, ada di Aceh, Sumatera Utara, Toraja, sampai Jawa. Tanamannya merata, bikin cita rasa kopi kita semakin kaya.
Kopi arabika, bintangnya pasar kopi dunia! Enggak heran banyak negara ikutan nge-trend budidaya kopi ini.
Yuk, intip 8 trik ala petani Indonesia dalam bercocok tanam kopi arabika. Biar hasilnya nanti bikin kita senyum puas.
1. Siapkan bibit
Pertumbuhan kopi arabika bermula dari bibit pilihan, yang bisa didapat dengan dua cara keren: dari biji atau stek.
Untuk yang suka tantangan, kopi arabika dipilih dengan biji. Tapi, tentu ada kriteria spesial! Bibitnya harus 8-12 bulan, tinggi 20-40 cm, punya satu cabang utama dengan batang super, dan daun tua yang cukup keliatan, sekitar 5-7 helai. Keren, kan?.
Setelah memilih bibit, mari seleksi bijinya dengan cermat. Pilih buah kopi yang punya kulit super sehat, dan lakukan perendaman ajaib untuk tahu mana biji kopi yang bakal bikin kita bangga.
Tandanya? Biji yang melayang di dalam air adalah jawabannya. Nah, setelah itu, buang kulit dan ambil isinya. Kita hanya butuh bijinya untuk ditanam.
Tapi, nih, biji yang udah terpisah dari kulitnya belum langsung ditanam, lho. Harus dimanja dulu dengan perendaman lagi semalaman. Biar nanti tumbuh dengan baik.
2. Penyemaian
ikuti langkah berikut ini :
• Siapin bedengan, geng! Tingginya 25 cm, dan jarak antar bedengannya selebar 50 cm. Biar tanam-tanaman kita punya tempat yang cozy untuk tumbuh dan berkembang.
• Gemburin tanahnya sampe 50 cm, trus aduk-aduk sama pupuk organik sebanyak 25 kg/m². Bikin tanahnya happy, pasti hasilnya juga happy.
• Tabur bijinya setebal satu senti, kasih jaraknya 3x5 cm² biar mereka bisa nyaman bersosialisasi. Pastikan posisi bijinya nyaman tiduran, siap-siap tumbuh besar nih.
3. Mengolah lahan dengan pupuk
4. Menyulam
Waktu si bibit berumur 1-6 bulan, jangan lupa jadi dokter tanaman yang baik ya! Rutin cek kesehatannya minimal 2x1 minggu, dan kalau ada yang kurang fit, langsung lakukan penyulaman ala-ala petani superhero.
5. Pemupukan
Tanaman kopi ini juga butuh makanan, jadi jangan pelit memberi pupuk organik. Bikin lubang-lubang istimewa di sekitar si tanaman, beri pupuk 20-23 kg per tanaman, dan voila, mereka bahagia makan sampai 1-2 tahun! Oh ya, buat yang punya tanah kurang netral, kasih kapur sekali-kali ya, biar tanahnya sehat dan senang.
6. Pemangkasan bibit remaja
Pemangkasan tanaman kopi ini seperti memberikan mereka perawatan spa. Teknik pemangkasan batang tunggal bikin mereka tumbuh dengan elegan dan membersihkan diri dari segala batang yang kurang cantik. Cabang-cabang yang nggak perlu juga kita hilangkan, supaya tanaman kopi ini tetap sehat dan bijinya tetap unggul.
7. Menyiangi bibit
Penyiangan tanaman kopi seperti ritual kecantikan mereka setiap dua minggu sekali. Bersihkan gulma dan hal-hal yang mengganggu, sehingga tanaman kopi bisa tumbuh cantik dan bebas dari gangguan. Itu dia, semacam spa alami untuk mereka.
8. Pastikan bersih dari hama
Hama-hama kecil yang suka mengganggu tanaman kopi arabika seperti penyusup buah kopi, si penggerek, hingga pasukan karat daun. Untuk mengusir mereka, tanamlah kopi di atas 1000 mdpl, pilih varietas kopi super, dan semprot dengan obat kimia. Jadikan tanaman kopi seperti benteng yang tangguh melawan serangan para hama.
Selamat, petani kopi arabika! Setelah melalui serangkaian perawatan dan kesabaran, saatnya untuk memetik buah kebanggaanmu. Panen kopi arabika biasanya tiba setelah usianya mencapai 4 tahun. Jangan lupa nikmati hasil manis dari proses budidaya yang penuh perhatian dan cinta.